Penulis :
Dr. Mubasyaroh M.Ag, Najib Arsyal Ayatullah, Ika Ananda Ulyanita, Muhammad Khafik Assegaf, Afifatul Mutathoharoh, Riska Listiana, Muhammad Gus Nadhif, Anisatun Nadhiroh, Fakuita Firnanda, Avida Aulia Zulfa, Luthfie Nadhif Al afuw, Himmatul Ulya, Nur Ainur Rizkiya, Rofi’ah Nurul Salamah, Khusnul Khotimah.
Penerbit : CV Kireinara
Ukuran Buku : A5
Ketebalan : 113 Halaman
ISBN : dalam proses
Sinopsis :
Membincang mengenai keunikan suatu desa atau daerah menjadikan hal yang sangat menarik sehingga menggugah rasa keingintahuan kita . Pada kesempatan ini kita akan sedikit mengupas tentang Desa Sadang Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. Orbitasi Desa Sadang berjarak dari pusat pemerintah Kabupaten terbilang cukup jauh kurang lebih 9 Km atau perjalanan 20 menit. Termasuk desa yang berada di wilayah timur dari ibu kota kabupaten. Secara historis, Desa Sadang pertama kali yang menemukan dan menamakannya adalah Mbah Sontowijoyo, beliau merupakan salah satu auliya’ di Desa Sadang. Nama asli beliau Sonto Wijoyo Kusumo lahir di Serang pada tahun 1650 M. Beliau berasal dari Serang dan pergi merantau untuk menjadi prajurit perang di Kerajaan Mataram. Ketika beliau ditugaskan ke Jawa Timur dan hendak kembali ke Serang, beliau beristirahat di suatu tempat, yang pada saat ini dikenal sebagai Desa Sadang.Adapun kata Sadang adalah merupakan kepanjangan dari kata Sasad Ngadang , berarti Jalmo Moro Jalmo Mati dan Sate Kadang-kadang , berarti Musim Kemarau Sulit Air maka dari cerita itulah di ambil oleh sesepuh desa sampai sekarang di beri nama Desa Sadang.